Feeds:
Posts
Comments

Archive for January 26th, 2020

Barkas

Barang baru tapi bekas dikenal dengan istilah barkas.  Itulah yang sudah dikenal anak sulung saya (Adien) sejak dia menjadi student exchange  selama 6 bulan di kumamoto, Jepang.  Dari ceritanya saya mengetahui barang baru di Jepang sangatlah mahal menurut ukuran mahasiswa yang hidup dari beasiswa dan kerja part time.  Dan di Jepang tidak ada malu-malu membeli dan memakai barang bekas mulai dari sepeda, baju, sepatu, tas.

Weekend begini bagi orangtua seperti saya yang tidak “kumanan” anak, salah satu kegiatannya adalah video call (VC) anak-anak yang dua-duanya ada di luar kota. Sejak wisuda dari Psikologi UGM November 2019 yang lalu, Adien telah bergabung dengan konsultan bisnis di Jakarta.

Siang ini tadi Adien saya tanya belanja apa kemarin di pasar Senen (menyambung VC yang terputus kemarin karena mau berangkat belanja).   Seketika dia berdiri dan berjalan ke jemuran menunjukkan dua baju, satu rok motif kotak diagonal, dan satu sepatu di rak.  Wow.. banyak sekali belanjanya.  Seperti biasa naluri emak yang kepo, saya tanya harganya khawatir gajinya akan habis buat belanja.  Adien menjawab dengan ringan, “Coba mama tebak berapa?”. “Berapa ya? sepatu 200ribu, baju 150ribu kali 2, rok 100ribu. Total 600ribu ya?”, jawab saya.  Adien menggeleng dan menyampaikan kalau totalnya cuma 175ribu.  Antara percaya dan tidak, ternyata barang-barang yang dibelinya adalah barkas.  Saya langsung “mbrebes mili” karena bangga dan setengah memelas bahwa budaya membeli barkas di Jepang masih terbawa sampai sekarang.  Akhirnya VC saya tutup dengan tetap berpesan, “Hati-hati ya Nak, jangan lupa makan, ibadah sunnah diperbanyak, mama doakan kamu dapat jodoh yang sholeh”

 

 

 

 

 

 

Read Full Post »